Happy
birthday Qinaaa..Happy birthday..happy birthday to youuu….
Woaaaa…
gak kerasa..sudah satu tahun umurmu naaak.. Rasanya baru kemaren berada di
ruang operasi dengan perasaan deg-degan dan campur aduk.. Sebenarnya itu diluar
rencana. Awalnya ingin melahirkan secara normal saja, tapi Allah memang berkehendak lain.. Kondisi
kandungan yang memaksa kita untuk menjalani operasi caesar saja.
Aaah..saat-saat
itu emang sulit untuk dilupakan..
Qina
masih kurang dari 9 bulan dalam kandungan waktu itu. Tapi..selama 3 hari ini
dia hampir tidak bergerak sama sekali. Benar-benar membuatku cemaaas.. Akhirnya
setelah si “ayah” pulang kantor, kita langsung bergerak ke rumah sakit. Dan seperti
biasa, para wanita hamil pun antri berjamaah.. Setelah
melewati ketiduran di ruang tunggu akhirnya namaku pun dipanggil, yaah.. hampir
jam 11 malam waktu itu..
Di dalam ruang dokter pun aku di-usg. Dan memang benar, ada masalah dengan kandunganku. Air ketubannya
sangat amat sedikit sekali, bahkan hanya tinggal di bagian leher anakku saja.
Kenyataan ini benar-benar membuatku takut dan cemas. Sulit menahan air mata
saat itu.. Ruangan mendadak terasa sepi. Mama yang memang sudah ada untuk menemaniku
serta suamiku yang sudah terlihat letih itu langsung terdiam.. aku merasakan ruangan hening seketika..Setelah dokter
kembali ke tempat duduknya, dia pun berkata kalau anakku harus segera
dikeluarkan dengan cara di Caesar karena ini sangat berbahaya bila tetap
dilahirkan secara normal. Sungguh diluar perkiraaan dan rencana. Kita merasa
tidak siap malam itu. Kita berdua “harus” jadi orang tua malam ini??? Ini
benar-benar mengejutkan. Ini benar-benar tiba-tiba.. Akhirnya kita pun pulang dengan keputusan yang belum jelas.. Sepertinya aku butuh menenangkan diri dulu..
Tapi,
bukannya tenang.. saat tengah malam, yang terbayang adalah bahwa anakku merasa
sesak di dalam sana. Itu semakin membuatku semakin cemas. Ingin rasanya
melakukan operasi saat itu juga. Aku bangunkan suami dan meminta untuk dioperasi esok hari saja.. begitulah keputusan malam itu..Dan malam pun terasa sangat panjang..
Keesokan harinya, kita datang ke rumah sakit.
Ternyata aku tidak bisa langsung dioperasi. Tapi harus diberikan obat dulu yang
membuat beberapa bagian tubuhku terasa gatal dan panas. Aaaah..rasanyaaa.. BENAR-BENAR
GATAL…!!! Obat ini diperuntukkan untuk pematangan paru-paru si calon bayi. Setelah itu, secara berkala, denyut jantung
si bayi pun selalu dicek bahkan saat tengah malam sekalipun. Dan sekali lagi..di rumah sakit..malam kembali terasa sangat panjang…
Tapi Alhamdulillah,
sampai pagi saat operasi, kondisi denyut jantung bayiku masih normal. Dan pagi
itu pun aku memasuki ruang operasi dengan perasaan berkecamuk. Kondisiku yang
dibius setengah badan pun membuatku bisa
melihat dan mendengar pembicaraan para dokter.
Kupasang telinga untuk mendengar setiap pembicaraan mereka. Aku hanya
ingin tahu kondisi anakku secepatnya. Dan salah satu pembicaraan dokter yang
selalu kuingat adalah,” waaah..bener kan..untung dikeluarin sekarang…air
ketubannya tinggal sesendok”.
Dan tidak
lama kemudian, anakku pun berhasil dikeluarkan. Aku pun menunggu..menunggu
tangisannya. Tak perlu menunggu lama saat itu…suara tangisnya pun pecah..sangat kencang.. Air mataku
pun jatuh.. Aku sungguh bahagia.. sangat bahagia.. Tak kusangka..begitu bahagia
saat itu.. Sungguh bahagia menjadi seorang ibu.. sungguh bahagia..Dan tak lama
kemudian, bayiku pun dibawa untuk disusui. Dan saat itulah, untuk pertama
kalinya..aku melihat wajah mungilmu nak.. Bunda benar-benar bahagia nak..
Dan
sekarang..setelah satu tahun, engkau masih tetap lucu..bahkan semakin lucu.. Tapi
ada yang tetap sama..dirimu tetap membuat bunda bahagia..
Begitulah..satu
malam bisa terasa begitu panjang..namun, satu tahun bisa terasa sangat singkat
saat mengingat kenangan ini. Dan di hari
istimewamu ini, bunda dan ayah menghadiahkan sepatu mungil yang cantik. Harapan kami..semoga langkahmu semakin kuat, dan tapaki hidup dengan bahagia..
P.S : Kami menyayangimu nak..(bunda dan ayah)