Libur tlah tiba..libur tlah tiba..hore..hore...hore... 

Yup, sudah datang waktunya liburan anak sekolah dan liburan akhir tahun yang seperti kata Qina, panjaaaang...lamaaaaa...senaaaaang...hehehe.. Memang lama ternyata ya pemirsa.. Tapi melihat jadwal liburan yang begitu panjang, yang langsung terlintas di pikiran adalah jalanan macet, tempat wisata crowded, dan tempat penginapan pun mahal. Kondisi seperti itu yang langsung membuat kita mundur balik kanan dan lebih memilih untuk liburan di rumah saja. Tapi, rasanya sayang sekali jika sama sekali tidak mengajak Qina liburan selain di rumah. Akhirnya tercetuslah ide untuk liburan ke waterpark. Apalagi Qina juga sudah lama berkeinginan mencoba seluncuran waterpark yang memacu adrenalin begitu. 

Akhirnya, setelah  browsing waterpark yang seru dan cocok untuk anak-anak, akhirnya kita pun memilih GO! WET WATERPARK yang terletak di Grand Wisata Bekasi. Dan untuk mencegah kondisi yang penuh, kita memilih datang di hari Senin, walaupun itu adalah harpitnas alias hari kejepit nasional tapi tetap diharapkan lebih sepi dan tidak terlalu crowded. Dan benar saja.. kondisinya masih enak dan tidak terlalu penuh. Bahkan menurut info dari petugas di sana, pada hari Minggunya pengunjung mencapai 1500 orang yang tentu saja sangat penuh dan crowded. Untuk harga tiket normalnya memang cukup mahal ya, tapi pihak go! wet sendiri sering menawarkan promo jadi coba cek dulu sebelumnya agar mendapat harga yang lebih terjangkau. Atau bisa juga seperti kita yang membeli via traveloka dengan harga yang juga murah tentunya.


Setelah memasuki area waterpark, bisa dilihat bahwa area ini dirawat dengan baik, bersih dan nyaman. Lifeguard-nya juga banyak dan berada di setiap zona. Area lokernya juga besar dan bersih. Selain penyewaan loker, di sini terdapat ruang ganti, toilet, penyewaan gazebo bahkan penyewaan baju renang. Untuk loker sendiri, terdapat dua jenis loker yaitu loker standard (Rp. 10.000) dan loker family (Rp. 20.000). Loker ini memakai sistem penguncian sekali ya.. Jadi jika dibuka kembali, kita harus membayar lagi untuk menguncinya, jadi jangan sampai ada yang kelupaan sebelum menutup ya. Pengalaman pribadi soalnya,hihihi.. 

Selain itu, di sini kita juga diberikan gelang yang bisa diisi saldo untuk keperluan bertransaksi selama di area waterpark seperti membeli makanan, sewa loker, sewa gazebo bahkan berbelanja di go!shop. Untuk makanan memang tidak diperbolehkan membawa dari luar ya. Sebelum masuk pun akan diperiksa terlebih dahulu. Jika ingin makan ataupun minum terdapat food court yang bisa kita kunjungi.

Setelah semua persiapan beres..yuk..cuuuzz...kita mulai main airnyaaa... Di sini terdapat beberapa zona permainan air yang bisa kita nikmati tapi tetap sesuai aturan ketinggian yang disarankan ya.. Yuk..enjoy..!!

 

Zona A (Go!Splash)

Area ini bisa dinikmati oleh anak-anak maupun orang dewasa. Kedalaman air yang hanya 30 cm membuat area ini aman untuk anak-anak. Wahana ini memiliki lorong-lorong yang bisa dijelajahi oleh anak-anak, beberapa water slide dan wahana ember tumpah yang selalu seru untuk ditunggu. 


Zona B (Go!Boomer, Go!Fun, Go!Play, Go!Round dan Go!Spray)

Di zona ini terdapat Go!Spray yang bisa dibilang versi yang lebih kecil dibanding Go! Splash. Ketinggian water slide-nya pun tidak setinggi Go!Splash sehingga menjadi area yang lebih nyaman bagi anak-anak yang lebih kecil tentunya. 

Selain itu juga terdapat berbagai wahana water slide seperti Go!Boomer dan Go!Around yang bisa dinikmati oleh anak-anak. Di sini anak-anak bisa merasakan meluncur menggunakan ban, tanpa ditemani oleh orang dewasa yang tentu menjadi keseruan tersendiri bagi mereka. Bagian ini lupa difoto, tapi hanya dalam bentuk potongan video.




 

Zona C ( Go!Wave)

Ini adalah kolam ombak yang  bisa kita nikmati selama 15 menit di setiap jamnya. Ombak di sini cukup tinggi dan seru. Bahkan saya sendiri merasa mabuk laut, sampai harus turun dari ban, hehe.. Wahana ini bisa dinikmati oleh siapa saja, tapi tentu anak-anak harus tetap dalam pengawasan orang dewasa ya. Tersedia juga ban dan jaket pelampung yang bebas digunakan oleh siapa saja. 


Zona D ( Go!Fast, Go!Flash, Go!Speed, dan Go!Sprint)

Zona ini terdapat 4 seluncuran yang tentu saja sangat seru dan memacu adrenalin semua. Terdapat aturan batasan ketinggian yang harus dipatuhi yaitu 120cm. Alhamdulillah Qina sudah 124cm sekarang jadi bisa mencoba wahana ini. Terdapat tiga selucuran yang bisa dinikmati oleh satu sampai dua orang sekaligus, dan 1 seluncuran yang hanya bisa dinikmati oleh tiga orang. Semua seluncuran rasanya panjang dan gak selesai-selesai. Bahkan untuk yang berwarna ungu kita akan dibawa ke lorong yang sangat gelap dan panjang, dan byaaar..tahu-tahu sudah sampai di bawah..hehe.. Dan di seluncuran yang satu itu, saya sudah tidak teriak-teriak lagi saking pasahnya..hahaha.. 

Tapi tantangan tersendiri dari zona ini adalah proses menaiki tangganya. Di sinilah olahraga sesungguhnya, haha...Tapi Qina tetap belum puas dan minta diulang, alhasil si ayah pun "menjadi korban" dan berkali-kali mengulang bersama Qina, haha..



Zona E (Go!Sport)

Di sini adalah area kolam renang biasa. Bisa dipakai untuk berenang atau bersantai di kursi malas. Ini adalah zona yang sama sekali tidak kita coba.

Zona F (Go!Lazy)

Seperti namanya, ini memang diperuntukkan bagi yang ingin besantai di atas ban dan dibawa oleh arus yang tidak terlalu kencang.Tapi tentu bagi anak-anak harus dalam pengawasan dan bermain dengan aman ya. Selalu ada lifeguard yang memantau dan memperingati jika ada hal-hal yang dirasa membahayakan. 


Zona G (Go!Spin dan Go!Twist)

Untuk zona ini, rasanya lebih besar dan lebih extreme dibandingkan 4 seluncuran sebelumnya. Untuk Go!Spin seluncurannya bisa dinikmati oleh satu dan dua orang. Setelah melewati lorong dengan cepat, kita akan dibawa berputar di dalam mangkuk raksasa lalu masuk lorong lagi dan byaaar...terceburlah ke dalam air. 


Sedangkan untuk Go!Twist bisa dinikmati oleh tiga orang. Di sini kita akan melewati seluncuran yang berkelok-kelok dan cepat lalu memasuki corong raksasa. Di dalam corong, kita akan terombang-ambing. Bahkan dipercobaan kedua, rasanya kita hampir kebalik di dalam corong saking tingginya. Setiap seluncuran yang memacu adrenalin tentu punya keseruan tersendiri. Tapi rasanya Go!Twist lah yang paling seru di sini.




Demikianlah cerita liburan kita di Go!Wet Grand Wisata. Alhamdulillah juga saat itu kita diberikan cuaca yang cerah sehingga bisa bermain dengan aman. Jadi, silakan yang mau mencoba keseruan bermain air di sini.. Ayooo..segera meluncuuuur...









  • 0 Comments

Suatu pagi di bulan September, saya dikirimi foto oleh suami, yang ternyata itu adalah foto Qina bersama saya pada empat tahun yang lalu. Saat itu kita sedang mewarnai di kamar rumah sakit. Foto itu diambil satu hari sebelum Qina menjalani operasi pemasangan implan koklea (cochlear implant), tepatnya 19 September 2015. Sontak mata saya berkaca-kaca. Sekelebat perjalanan Qina untuk bisa mendengar dan berbicara pun silih berganti keluar dari ingatan.

Yup.. Qina memang diketahui mengalami gangguan pendengaran sangat berat (>90db). Dia tidak bisa mendengar bahkan suara kencang seperti suara konser atau pesawat sekalipun. Bisa dikatakan Qina deaf atau tuli. Hal ini disebabkan karena sel-sel rambut pada rumah siputnya tidak berkembang seperti kita pada umumnya. Sehingga suara yang masuk tidak bisa dihantarkan ke otak.

Namun saat ini, berbagai cara bisa dilakukan untuk mengupayakan anak yang mengalami gangguan pendengaran bisa mendengar dan berbicara seperti anak yang lain. Tapi hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa setiap anak berbeda. Jangan menganggap sama hasil yang dicapai antara satu anak dengan anak yang lain. Karena kondisi bawaannya pun tidaklah sama. Yang perlu dilakukan adalah membentuk lingkungan dan dukungan yang baik bagi mereka, terus berusaha dan serahkanlah hasilnya pada Yang Di Atas.

Begitu pun Qina yang saat ini berumur 7 tahun 9 bulan. Sejak memakai ABD ataupun implan seperti sekarang, ditambah dengan berbagai rangkaian terapi, bisa dikatakan perjalanan menuju dunia bicara dan mendengarnya tidaklah mulus. Kondisinya saat ini bisa dikatakan masih di tahap belajar mendengar dan berbicara. Tapi pencapaiannya saat ini sangatlah membuat saya tak henti bersyukur dan terus berikhtiar. Berikut beberapa catatan perjalanan bicara dan mendengarnya yaa..

ABD (Alat Bantu Dengar)

Ini adalah alat bantu pendengaran pertama yang Qina pakai. Prinsip ABD ini sendiri bisa dikatakan berfungsi layaknya alat pengeras suara. Jadi, volume suara yang masuk lebih besar sehingga lebih mudah ditangkap oleh rumah siput.

Namun sepanjang menggunakan ABD ini, tampaknya tidak bisa maksimal untuk Qina. Hasilnya masih sangat jauh dari harapan karena memang kondisi pendengaran Qina sangatlah berat. Jadi bantuan ABD tidak cukup mampu membuat ambang dengar Qina mencapai zona dengar 20db.

Namun, ABD ini tidaklah sia-sia karena tetap diperlukan agar akifitas alat pendengaran tetap aktif. Sama seperti organ yang lain, jika tidak digunakan, lama-lama akan berkurang kemampuan fungsinya. Hmm..mungkin bisa dilihat pada orang yang cedera pada sebelah kakinya dan terpaksa memakai tongkat untuk berjalan. Kakinya yang cedera dan tidak dipakai untuk berjalan akan mengalami penyusutan massa otot dan melemah. Begitulah kira-kira andil ABD agar organ pendengaran Qina tetap aktif dan tidak berkurang fungsinya.

IMPLAN KOKLEA (Cochlear Implant)

Saat berumur 3 tahun 9 bulan, akhirnya Qina menjalani operasi pemasangan implan koklea di RS Premier Jatinegara dengan Dr. Harim. Sebelum proses pemasangan, banyak prosedur pemeriksaan yang harus dilakukan sebelumnya seperti MRI, CT-SCAN, ASSR dan imunasi PCV-Pevnar untuk mencegah meningitis. Untuk operasi sendiri berlangsung kira-kira 2 jam. Dan untuk Qina hanya dipasang pada satu telinga saja yaitu telinga kanannya.

Berbeda dengan ABD, implan koklea ini dilakukan dengan menanamkan elektroda di dalam telinga untuk menggantikan fungsi koklea yang rusak. Walaupun begitu, tetap ada alat yang dicantelkan di daun telinga sebagai penerima suara untuk diteruskan ke bagian implan di dalam telinga. Selanjutnya akan diteruskan ke elektroda yang nantinya akan dihantarkan ke saraf pendengaran dan berakhir di otak.

Setelah operasi pemasangan implan koklea

Setelah pemasangan implan, maka akan diperlukan waktu 3 minggu sampai 1 bulan untuk switch on atau pengaktifan alatnya. Setelah itu akan dilakukan mapping atau penyetingan program alat bersama audiologist.
Setelah switch on apakah si anak langsung bisa mendengar?
Jawabannya.. bisa ya dan bisa tidak.. Karena sampai sekarang tidak ada ilmu kedokteran manapun yang bisa memastikan kondisi saraf pendengaran seseorang. Jadi walaupun sudah diimplan, hanya Allah lah yang tahu apakah dia akan mampu mendengar atau tidak.

Jadi proses switch on itu sendiri juga membuat saya deg-deg an, apakah alat ini akan berfungsi bagi Qina atau tidak. Alhamdulillah, ternyata Qina bereaksi pada saat itu, walaupun pada awalnya masih disetting program dasarnya. Bisa dibilang Qina hanya bisa mendengar suara seperti bip bip saja.

Selanjutnya mapping akan dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan program pada alat sampai dicapai program penerimaan suara yang optimal baik itu volume ataupun kualitasnya. Hal ini dilakukan agar anak tidak kaget ataupun stress mendengar suara. Karena suara itu sendiri adalah hal asing bagi mereka.

AVT (Auditory Verbal Therapy)

Setelah pemasangan implan, tidak serta merta Qina bisa mendengar dan berbicara. Bahkan anak yang baru lahir saja perlu waktu untuk berbicara bukan? Apalagi pengguna implan yang pendegarannya tidak sejernih pendengaran normal. Jadi melatih pengguna implan tidaklah sama dengan melatih anak normal lainnya. Salah satu metodenya adalah dengan AVT. Untuk AVT ini, Qina mengikuti AVT di Kasoem Hearing Center yang berlokasi di Lebak Bulus.

AVT

Prinsip AVT yang saya sadari selama menemani Qina terapi adalah bahwa terapi ini menekankan untuk meningkatkan kemampuan mendengar anak. Jadi kita diharapkan untuk berbicara di sebelah anak dan di dekat telinga anak, bukan di hadapannya. Jadi Qina pun terbiasa mendengar bukan membaca bibir ataupun gesture kita.

Selama proses terapi, alhamdulillah kemampuan Qina untuk mendengar pun menjadi terasah. Bahkan hasil aided test nya juga bagus dan sudah berada di zona ambang dengar normal sekitar 20dB. Namun untuk bicara dan pemahaman bahasanya masih belum berkembang, bahkan bisa dibilang stuck. 

Akhirnya setelah satu tahun menjalani AVT, therapist Qina saat itu pun menyarankan untuk diobservasi di Thepita. Dan hasil assesmentnya menyatakan bahwa kemampuan oral motornya belum terlalu berkembang. Rahang belum terlalu kuat dan organ di mulutnya seperti lidah, gusi dan bibirnya belum berkoordinasi dengan baik sehingga sulit untuk proses bicara. Salah satu akibat oral motor yang belum berkembang itu jugalah yang menyebabkan Qina menjadi picky eater. Sehingga untuk makanpun susah sekali, dan jenis makanannya hanya itu-itu saja. Sehingga akhirnya kita pun memutuskan untuk mencoba mengikuti terapi wicara yang termasuk di dalamnya terapi oral motor.

TERAPI WICARA (Terapi Oral Motor)

Pada awalnya kita akan mendaftarkan terapi wicara di thepita, tapi ternyata mereka punya cabang di dekat rumah dengan nama berbeda yaitu Rumah Terapi Warna. Alhamdulillah..cukup 15 menit dari rumah jika tidak macet..hehe..

Terapi wicara

Beberapa contoh kegiatan terapi oral motor yang diikuti Qina adalah seperti menggigit chewytubes, massage lidah, gusi dan bibir, meniup dan minum dengan sedotan yang panjang. Kegiatan seperti ini dimaksudkan untuk merangsang saraf oral motornya dan membangun kekuatan pada rongga mulutnya.  Dari sinilah diharapkan artikulasi dan proses bicaranya bisa lebih terbangun.

TERAPI SENSORI INTEGRASI

Setelah mendaftar di Rumah Terapi Warna, Qina juga diminta untuk diobservasi mengenai sensori integrasinya. Dan dari hasilnya menyatakan bahwa Qina adalah anak yang hypersensitive atau sangat sensitif. Sensitif di sini contohnya dalam indera perabaannya bisa dilihat kalau Qina sangat 'gelian'. Selain itu kekuatan inti tubuh dan ketahanananya juga sangat kurang. Oleh karena itu Qina perlu menjalani terapi SI (Sensori Integrasi). Inti dari terapi ini adalah bagaimana seluruh indera tubuh terintegrasi untuk memberikan informasi dan selanjutnya si anak bisa merespon dengan semestinya.

Kalau dilihat proses terapinya seperti bermain, contohnya meniti jembatan, trampolin, memanjat tangga, melempar bola bahkan menjepit kertas. Tapi semua kegiatan itu ada maksud dan tujuannya. Pada awalnya saya masih tidak terlalu yakin apakah cara ini akan efektif. Namun ternyata setelah 3 bulan mengikuti terapi SI dan ditambah terapi wicara, kemampuan Qina seperti tiba-tiba menjadi pesat. Yang pada awalnya hanya bisa mengucapkan kata-kata sederhana dengan tidak terlalu sempurna seperti ayah, mobil, mau dan bebek, tapi tiba-tiba Qina bisa paham tentang konsep warna dan nama-namanya. Padahal untuk mengajarkan tentang warna itu saya sudah mencoba berikan selama satu tahun lamanya, tapi seperti tidak nempel dan tidak kunjung paham.

Dan sekarang setelah 1 tahun lebih menjalani terapi SI, oral motor dan wicara, perkembangannya pun terus terlihat. Sekarang sudah mulai suka bicara, bercerita, dan berkomunikasi dengan sekitarnya. Kalau saya ibaratkan, terapi oral motor dan SI ini seperti membentuk adonannya. Jika bahannya belum lengkap dan adonannya belum siap, mau dimasak seperti apapun akan sulit. Jadi, dengan SI dan oral motor ini, semua saraf dan indra nya dirangsang agar matang dan berkembang sehingga siap menerima informasi dan materi terapi lainnya. 

Dan selain itu, masalah picky eater-nya pun ikut teratasi. Bahkan sekarang makannya sudah lahap dan bisa berulang-ulang. Jenis makanannya pun sudah mulai banyak.

SEKOLAH 

Mengenai sekolah, tentu setiap orang tua punya pertimbangan tersendiri dalam memilih sekolah untuk anak yang berkebutuhan khusus. Ada yang memilih sekolah khusus seperti sekolah luar biasa, homeschooling atau pun sekolah umum seperti yang Qina jalani. Sejak awal saya memang berkeinginan menyekolahkan Qina di sekolah umum. Harapan saya adalah agar Qina bisa bersosialisasi dengan dunia luar, dan kemampuan bicara dan komunikasinya pun lebih terasah jika berada di lingkungan bicara normal. Apalagi jika Qina bisa melihat teman-temannya yang lain berbicara, semangatnya untuk ikut bicara pun diharapkan lebih terpacu.

Namun, memilih sekolah yang cocok bukanlah perkara mudah, apalagi untuk sekolah di tingkat SD. Karena SD sudah mendapatkan beban akademik yang cukup berat dibandingkan TK yang cenderung tempat bermain. Jadi jangan sampai Qina yang kondisinya yang tidak sama menjadi stress dan berbalik dari semua harapan yang ada. 

Untuk itu, saya pun hunting selama hampir setahun lebih. Bolak-balik sana-sini tapi tidak ada yang cocok. Dalam pikiran saya, yang saya harapkan itu adalah sekolah yang tidak terlalu besar, yang murid per kelas nya pun tidak banyak sehingga semua anak pun terperhatikan, programnya pun yang tidak selalu mengejar akademik tapi lebih menekankan pada pembentukan karakter, sekolah yang menyenangkan buat anak dengan guru yang ramah anak dan ramah orang tua dan tentu saja mendukung anti bullying . Dan akhirnya, pencarian pun berakhir di SEKOLAH CITTA BANGSA CIBUBUR .Semua list harapan saya terwujud di sini.

Kegiatan Perkemahan di Sekolah Citta Bangsa

Di saat kegiatan 17 Agustusan

Dan Alhamdulillah setelah satu setengah tahun di sekolah ini, perkembangan Qina pun berkembang pesat. Sering sekali Qina mengucapkan kata-kata yang belum pernah saya ajarkan. Suasana belajar yang menyenangkan membuat Qina betah dan bersemangat sekolah. Bahkan perkembangannya pun bisa dilihat pada kegiatan bercerita yang selalu diadakan setiap hari Senin. Pada awal sekolah dulu, untuk mengingat kegiatan pada hari liburnya saja sangat sulit, apalagi untuk merangkai kata demi kata. Namun sekarang Qina sudah bisa menarik memorinya sendiri dan bercerita bahkan sampai beberapa kalimat. Kosakata pun sudah mulai banyak dan mudah bertambah. Sekarang sudah bisa dikatakan cerewet dan senang berbicara. Walaupun artikulasi dan susunan katanya belumlah sempurna. Namun saya bisa melihat bahwa program dari sekolahnya ini sangat mendukung perkembangan Qina. 

Dan saya juga bisa melihat juga peran serta guru dalam membimbingnya sangatlah besar. Bahkan sebelum pulang sekolah pun, seringkali gurunya meluangkan waktu untuk sekedar mengajarkan Qina membaca dan menulis agar kemampuan bahasa dan artikulasinya menjadi lebih baik. Bahkan guru olahraganya pun menyelipkan kegiatan selayaknya terapi SI, seperti merangkak dan melompat. 

Selain itu, teman-teman Qina di sekolah pun saya nilai sangat baik. Efek pembentukan karakter di sekolah pun bisa terlihat di sini. Mereka sangat perhatian bahkan sering membantu Qina seperti membantu memasangkan implannya kalau lepas, selalu bermain bersama bahkan membantu di saat belajar.

Dan akhirnya, selama perjalanan beberapa tahun ini, sangat besar rasa syukur saya kepada Allah untuk semua jawaban atas doa dan ikhtiar selama ini. Tentu Qina masih di awal perjalanannya. Semoga perjuangan dan ikhtiar dalam perjalanan ini semoga selalu diniatkan karena Allah dan kemampuan dengar dan bicaranya pun selalu Allah ridhoi.. 

Demikianlah catatan perjalanan bicara dan dengar Qina yang satu bulan lagi akan berumur 8 tahun. Semoga kita bertemu lagi di cerita perjalanannya selanjutnya yaaa... Luv..💖
  • 1 Comments
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan tema mengenai konflik dari 1M1C ( 1minggu1cerita). Dari sekian banyak konflik yang ada, hanya konflik dalam rumah tangga saja yang langsung terlintas untuk ditulis. Saya tentu bukan pakar di bidangnya, tapi hanya sekedar sharing saja tentang pengalaman dan beberapa kiat yang memang manjur buat kita berdua.



Beberapa hari sebelumnya pun saya dan suami memang sempat membahas hal ini. Kita berdua sama-sama merasa awal pernikahan terasa lebih intens konfliknya. Seperti orang bilang, masa dua tahun pernikahan adalah masa yang paling berat karena itu adalah masa pengenalan dan menjadi masa ujian untuk suatu hubungan. Hal yang sangat masuk akal memang, karena sebuah pernikahan melibatkan dua kepala, dua hati, dua kepribadian dan latar belakang yang berbeda. Bagaimana mereka bisa saling mengenal dan menyatukan perbedaan itulah yang akan menentukan kemana arah hubungan itu akan berlanjut nantinya.

Untuk gambarannya saja, bisa dibilang awal pernikahan kita adalah masa-masanya saya sering merasa sedih. Apalagi saat itu saya sedang hamil dan secara hormonal mungkin memang butuh perhatian dan jadi lebih gampang bersedih juga. Jika dipikirkan lagi, hal itu dipicu oleh suami yang punya kepribadian pemikir sehingga gampang stress. Keadaan kita yang masih ngekos saat itu , ditambah sulitnya mencari rumah yang sesuai keinginan dan budget membuatnya stress. Keinginan suami saat itu adalah agar semua bisa beres sebelum saya lahiran. Semua tekanan pikirannya saat itu pun tidak disampaikan. Yang ada sikapnya menjadi kurang hangat saat itu.

Contoh konflik selanjutnya adalah saat saya sudah punya anak. Konflik ini pun dipicu juga oleh perbedaan kepribadian. Suami bisa dibilang perfeksionis dan rapi sedangkan saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan kondisi punya anak kecil, tanpa ART dan punya standar prioritas yang berbeda. Mengapa tidak punya ART? Karena memang itu pilihan saya saat itu, bahkan sampai sekarang. Karena saya merasa tidak nyaman dan juga tidak terbiasa untuk punya asisten rumah tangga. Suami pun sependapat soal yang satu itu, tapi perhitungannya mengenai manajemen waktu dalam mengatur jalannya rumah tangga dirasa kurang maksimal waktu itu. Dan akhirnya perbedaan pemikiran ini pun memunculkan konflik juga.

Contoh-contoh di atas bisa dibilang beberapa konflik yang kita hadapi. Mungkin tidak seberat konflik pasangan yang lainnya, minimal yang saya tahu ya.. Karena saya sendiri sering menjadi tempat curhat teman dan saudara mengenai hal yang satu ini.  Kenyataan yang saya lihat memang para istri sering merasa stuck dan butuh jalan keluar. Yaa...paling tidak butuh didengarkan bukan? Alhasil saya bisa tahu juga konflik yang berbeda di luar sana, mulai dari permasalahan keuangan, kecemburuan, ketidakpercayaan, amarah yang berlebihan, bahkan urusan kesetiaan. Rasanya memang tak ada rumah tangga manapun yang bisa terlepas dari yang namanya konflik.

Tapi jika dipikirkan saat sekarang ini konflik itulah yang membangun hubungan kita menjadi lebih baik. Kita saling belajar untuk saling mengenal satu sama lain, mengalah dan saling mengerti. Bahkan hubungan setelah konflik biasanya selalu terasa lebih hangat. Untuk sekarang ini pun, kondisi hubungan saya dan suami bisa dibilang lebih stabil. Tentu tetap ada saat-saat kesal dan menyebalkannya. Tapi terasa sudah ada rumusannya sehingga lebih mudah untuk diatasi dan hubungan pun terasa lebih ringan dan menyenangkan.

Kondisi seperti sekarang tentu butuh proses dan usaha. Saya mencoba melihat kembali langkah apa saja yang coba kita jalani dan kita bangun, bukan hanya saat menghadapi konflik namun sebelum konflik itu terjadi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, tapi untuk kali ini saya ingin membahas tentang bagaimana membangun komunikasi bersama pasangan. 


Menurut saya, ini adalah hal yang sangat penting dan mendasar dalam pernikahan. Karena komunikasilah yang menjadi awal sebuah konflik, dan sebaliknya bisa menjadi senjata untuk menyelesaikannya.  Kebanyakan permasalahan bisa muncul karena kurangnya komunikasi. Membangun komunikasi bukan hal yang bisa sekejap mata dilakukan. Beberapa pasangan bahkan setelah bertahun-tahun menikah masih canggung untuk berkomunikasi. Alhasil saat konflik terjadi, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik, akhirnya mereka berakhir  diam atau dipendam saja. Kalaupun disampaikan tapi dilakukan dengan kurang baik bahkan berujung menyakiti. Untuk itu perlu dibangun hubungan komunikasi yang hangat bahkan mulai dari hal yang kecil. Ada beberapa hal dan kiat yang mungkin bisa dicoba.

 

Pillow talk

Pillow Talk adalah obrolan bersama pasangan sebelum tidur. Obrolan ini bisa tentang apa saja, mungkin hal-hal yang ringan, berbagi keseharian,ataupun hal yang mengganggu pikiran. Hayuk..cerita saja..entah itu hal yang penting atau receh sekalipun. Dengan kondisi yang rileks saat sebelum tidur, maka obrolan bisa berjalan dengan lebih nyaman. Saling mendengarkan cerita masing-masing semoga bisa menenangkan dan mengobati keletihan setelah hari yang panjang.

Saling berbagi kabar 

Berbagi kabar ini biasa saya lakukan lewat whatsapp, telepon bahkan email. Bisa dikatakan kita bisa saling mengetahui kegiatan masing-masing, mulai dari suami sampai kantor, sudah naik shuttle, saya menjemput Qina ke sekolah, sudah sampai di rumah, mau jalan ke mall bahkan mau ke indomaret dekat rumah sekalipun. Saling berbagi kabar membuat yang jauh terasa dekat bahkan membangun rasa perhatian satu sama lain. Tapi hal yang perlu diingat untuk selalu pengertian jika pesan tidak langsung dibalas, atau pun telepon yang tidak diangkat. Karena kondisi pasangan tentu tidak selalu free bukan?

Menyampaikan perasaan tanpa kode

Ketika permasalahan datang, ada masanya saya coba tahan dan lupakan. Ketika ditanya, selalu bilang "tidak apa-apa". Padahal saat wanita bilang tidak apa-apa, artinya apa? Yaa...ada apa-apa, hehe.. Unik ya..tapi memang begitulah sebagian besar wanita, penuh kode dan misteri. Dan sebaliknya, detektif yang diharapkan bisa memecahkan kode itu malah seperti bebal atau mencoba pura-pura tidak tahu. Entahlah, hanya Allah yang Tahu.. Akhirnya perasaan wanita yang tertahan itu seperti sampah yang terus tertimbun dan makin membusuk. Sangatlah tidak sehat dan menguras emosi dan perasaan. Walaupun nantinya permasalahan ini akhirnya terselesaikan juga, tapi waktu yang terbuang dengan perasaan tidak enak yang berkepanjangan terasa sia-sia. Bahkan perasaan pun terasa lelah dan terkuras.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengurangi dan menghentikan "permainan detektif" ini. Saya mencoba lebih terbuka jika ada uneg-uneg dan mencoba untuk bicara tanpa pakai kode. Tapi waktu penyampaiannya pun di saat yang tepat seperti di saat kondisi fisik tidak capek dan di saat hanya berdua dan bukan di muka umum.. Selain itu tetaplah menggunakan kata yang baik dan tidak menggunakan kata-kata kasar yang menyakitkan.  Ketika disampaikan itulah, minimal suami tahu ada permasalahan dan tidak bisa berkelit lagi dengan pura-pura tidak tahu bukan? Hehe..

Mencari solusi dengan diskusi

Menyampaikan uneg-uneg bukan hanya soal menyampaikan emosi saja, tapi yang terpenting setelahnya adalah keinginan untuk sama-sama mencari solusi. Ketika konflik hanya berpusat pada siapa yang menang atau pun kalah, akhirnya permasalahan pun tidak akan ada habisnya. Yang ada hanya saling debat, saling menyampaikan amarah. Tapi mulailah arahkan pembicaraan ke arah diskusi. Dalam hal ini, kedua belah pihak perlu untuk saling mendengarkan isi hati pasangannya.

Pembicaraan pun bisa dilakukan di saat tenang, saat sedang makan bersama mungkin atau sekedar minum teh bersama. Selain itu, dalam diskusi pun,perlu juga untuk memposisikan diri jika berada pada kondisi pasangan. Sehingga pengertian dan saling memahami bisa tercipta. Dan bisa bersama-sama dengan kepala dingin mencari jalan keluarnya.

Jadi, mulai sekarang jangan cuek, jangan canggung, jangan malu dan jangan ragu membangun komunikasi dengan pasangan yaa...

Sekali lagi..

"Konflik bukannya tidak ada, yang ada adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikannya"


  • 4 Comments
Beberapa waktu yang lalu saya perhatikan Qina senang sekali membaca buku ilustrasi yang saya beli seperti the stories of choo-choo ataupun nkcthi . Padahal buku-buku tersebut bukanlah buku khusus anak-anak, yang satunya pakai bahasa Inggris dan yang satunya lagi bahasanya dalem banget. Rasa-rasanya gak bakal paham juga. Selain itu, buku bergambar yang memang buat anak-anak sudah banyak saya belikan tapi tampaknya tidak terlalu seminat buku-buku  saya yang tadi. 

Jika diperhatikan memang dua-duanya punya kesamaan yaitu sama-sama memiliki ilustrasi yang sederhana. Aah.. saya simpulkan mungkin "selera"nya memang seperti itu. Karena itulah saya keidean untuk mencoba bikin buku ilustrasi sendiri yang nantinya akan saya berikan buat Qina. Yang semoga saja dia suka dan sekalian ini diperuntukan agar minatnya pada buku meningkat. 

Untuk ide cerita ilustrasinya saya coba membuat tentang keseharian Qina, seperti cerita tentang bagaimana paginya dimulai sampai sore harinya nanti. Medianya menggunakan kertas cat air ukuran A4 yang dilipat dua. Lembarannya belum terlalu banyak memang karena masih di tahap percobaan. Setelah ilustrasinya dirasa cukup, saya pun melanjutkan dengan menjilidnya untuk menjadikan buku.



Yuk.. dimulai bookbinding-nya..

Bahan-bahan :

  • Benang dan jarum jahit
  • Lem pva (lem Fox)  
  • Kuas
  • Klip
  • Pemberat, saya menggunakan buku
  • Kertas berwarna 2 lembar
  • Karton board
  • Kertas kado

 Cara membuat : 

Langkah 1 : Lipat dualah kertas-kertas yang akan dijilid. Buatlah beberapa lubang dengan jarak yang sama pada lipatan tengahnya. Saya membuat 8 lubang dengan jarak antar lubang 2,5 cm. Untuk ini bisa disesuaikan menurut keinginan masing-masing ya..


Langkah 2 : Jahitlah kertas-kertas tersebut. Mulailah dengan menjahit satu kertas atau bisa juga beberapa kertas yang sudah dikelompokkan sebelumnya. Masukkan benang dari bawah dan mulailah dari lubang paling ujung. Masukkan kembali benang ke lubang sebelahnya dan berlanjut terus sampai lubang paling ujung. Setelah itu, lakukan kembali dengan arah sebaliknya sampai mencapai lubang awalan tadi. Setelah itu, buatlah simpulan dan posisikan kembali benang ada di bagian bawah.


Langkah 3 : Ambil kertas selanjutnya dan masukkan benang pada kertas pertama tadi ke lubang kertas kedua. Tariklah benang sehingga kertas-kertas tersebut bisa menyatu. Selanjutnya masukkan benang tadi ke lubang sebelahnya. Lalu buatlah simpul dengan benang yang ada pada kertas pertama. Setelah itu, masukkan kembali benang tersebut ke lubang yang sama seperti sebelumnya. Lalu lanjutkan kembali ke lubang sebelahnya dan buatlah kembali simpul dengan kertas pertama. Lakukan terus sampai ke lubang paling ujung. Setelah selesai lakukan hal yang sama dengan kertas-kertas selanjutnya.


Langkah 4 : Setelah proses jahit-menjahit selesai, dilanjutkan dengan mengelem bagian jahitan tadi. Tapi sebelumnya berilah pemberat agar posisi kertas-kertas tersebut bisa rapat dan tidak berubah. Salah satu benda yang bisa digunakan sebagai pemberat adalah buku yang cukup tebal dan juga berat. Selain itu kita juga bisa menggunakan bantuan klip agar posisi kertas tidak berubah. Setelah posisi kertas sudah benar, lemlah bagian kertas yang dijahit tadi. Gunakan kuas agar proses pengeleman lebih rata. Lalu tunggulah sampai lem kering.


Langkah 5 :Ambil kertas berwarna dan lipat menjadi dua seukuran kertas buku. Lalu lemlah sedikit di bagian ujungnya. Lakukan hal yang sama untuk bagian belakang buku. Selanjutnya lem kertas yang lebih berukuran kecil yang menghubungkan bagian depan dan belakang buku. Setelah itu berilah pemberat dan tunggu sampai lem kering


Langkah 6 : Selanjutnya kita akan membuat cover bukunya. Ambillah karton board dan potong seukuran buku sebanyak dua buah. Selain itu,  potong juga seukuran sisi buku. Selanjutnya rekatkanlah pada kertas kado. Setelah lem kering, cover tersebut bisa direkatkan pada buku dengan menempelkannya dengan kertas berwarna tadi. Setelah dirasa cukup rapi, selanjutnya berilah pemberat dan tunggulah sampai lemnya kering.

Dan sekarang..tadaaa...bukunya pun sudah jadi...
Ternyata ada kepuasan tersendiri dengan menjilid buku sendiri. Walaupun ini pengalaman pertama saya juga, tapi cukup gampang dan menyenangkan loh.. Semoga kamu juga menikmatinya yaa.. Enjoy..!!



  • 0 Comments
Baru beberapa hari sejak kita menginjakkan kaki kembali di rumah sejak road trip pulang kampung ke Sumatera kemaren. Penat dan lelah masih bergelayut karena kegiatan dan perjalanan yang panjang masih belumlah hilang. Tapi walaupun begitu, rasanya masih belumlah lengkap kalau kita tidak bersilaturahmi ke Bandung. Di sana ada mertua dan kakak yang tidak ikut pulang kampung di lebaran kali ini. Karena itu, kita pun meluncur ke bandung dan bersilaturahmi selama dua hari di sana. 

Sekembali dari Bandung, apakah dilajutkan dengan beristirahat? Tentu tidak.. Karena ada perjalanan lain yang sudah menunggu. Apakah itu...?? Jeng..jeng..jeng..
ROAD TRIP TO MALANG AND BROMO.. 
WHAT...!!??  Gak capekkah? Capek tentu saja.. Kecuali Qina ya.. tampaknya anak satu ini gak kecapean deh. Jurus bawa bantal dan selimut setiap roadtrip selalu mujarab untuk bikin istirahatnya cukup. Beda dengan emak dan bapaknya yang sudah macam setengah zombie..hehe..

Dan ini sesungguhnya adalah perjalanan kepengenannya si ayah sedari dulu. Sudah bertahun-tahun memasang niat dan hampir berangkat 2 tahun yang lalu tapi tetap berakhir gagal.*sedih* *pukpuk* Niatnya untuk menjelajahi museum angkut dan komplek Jatim Park lainnya pun tertunda lagi. Dan akhirnya, di saat kebetulan si ayah pindah kerja, dapat libur seminggu, dan ditambah dengan pertimbangan libur yang sulit didapatkan di tempat kerja yang baru, maka diputuskanlah kita tetap berangkat ke Malang..Eits..plus ke Bromo.. Ini adalah kepengenan saya memang. Hehehe.. Jarak antara kota Malang dan Bromo ini memang tidaklah jauh. Jadi sayang kalau dilewatkan bukan?

Setelah keputusan dibuat, kita pun kembali mengepak barang dan menyusun itinerary. Karena kali ini kita akan ke Bromo yang dikenal bersuhu dingin, perlu untuk mempersiapkan pakaian hangat apalagi kita membawa anak kecil seperti Qina. Setelah proses packing dan persiapan ini itu..kita pun siap berangkat.. Cuuuzzz...Bismillah..

Perjalananpun dimulai pada hari Minggu pukul 4.30 pagi karena estimasi perjalanannya adalah 10 jam dan kita menargetkan sampai di tujuan sebelum gelap. Tapi itu tentu belum termasuk istirahat sholat dan makan. Jadi kalau diperkirakan kebutuhan istirahat adalah 3 jam, maka kita putuskanlah berangkat 4.30 agar sampai di sana sebelum maghrib.

Mengenai perjalananannya sendiri, berhubung sudah ada tol, yang perlu diperhatikan adalah untuk  selalu mengisi bahan bakar minimal saat bahan bakar tinggal setengah. Hal ini dikarenakan beberapa rest areanya yang masih dalam tahap pembangunan. Jadi jangan sampai bahan bakarnya kehabisan di tengah jalan ya.. Selain itu, perjalanan di jalan tol yang relatif sepi juga harus diwaspadai. Karena rentan membuat jenuh dan mata mengantuk. Antisipasinya adalah usahakan beristirahat dan siapkan cemilan di mobil, bahkan buah seperti jeruk sangat mempan membuat mata dan mulut segar loh..

Setelah belasan jam di perjalanan, akhirnya pukul 17.30 kita merapat di De'corner Guest House di kota Malang. Walaupun harganya terjangkau, penginapannya sangat nyaman dan kamarnya pun luas. Di sekitar guest house pun sangat banyak tempat kuliner yang bisa kita coba, bahkan bakso president pun cukup kita datangi dengan berjalan kaki.

Barulah keesokan paginya, kita menuju Kota Batu untuk memulai petualangan di area Jatim Park dan sekitarnya. 

HARI PERTAMA ( JATIM PARK 1 - MUSEUM ANGKUT - BNS) 

Pukul 8.30 kita sampai di Jatim Park 1. Di sini yang kita lakukan pertama kali adalah memesan tiket terusan yang dinamakan tiket sakti dan super sakti. Tiket sakti ini dapat digunakan selama 2 hari dan super sakti selama 3 hari. Kita akhirnya memilih 3 hari karena tidak mau terlalu terburu-buru di setiap lokasi. Tapi, tiket ini belum termasuk Jatim Park 3 atau yang dikenal juga dengan Dino Park.  

JATIM PARK 1 (MUSEUM TUBUH )

Area jatim park ini dimulai dengan museum tubuh. Di sini kita akan memasuki mulut bagong dan melewati berbagai macam organ tubuh yang akan diberikan penjelasan singkat tentang masing-masing organ tersebut. Peragaannya cukup menarik bahkan sangat membantu anak sekolah untuk belajar tentang tubuh manusia. Hanya saja saat itu kita mengalami mati lampu dan tampaknya tidak semua bisa kita kunjungi saat itu.

Selanjutnya, kita akan melewati science center, galeri etnik nusantara, taman argo dan taman sejarah yang menghadirkan bangunan  khas Indonesia dalam bentuk yang lebih kecil. Secara sekilas, kita bisa lihat kalau jatim park 1 ini seperti taman mini indonesia indah dalam skala yang lebih mini lagi. Namun kelebihannya adalah, kita bisa melewati semua bagian hanya dengan berjalan kaki.

 Selanjutnya, yang membuat Qina bersemangat adalah wahana permainan yang cukup banyak. Hampir semua permainan yang diizinkan untuk Qina, kita naiki.

Setelah puas bermain, barulah kita melanjutkan perjalanan ke museum angkut.

MUSEUM ANGKUT 

Kalau bicara soal museum yang satu ini, saya agak bingung harus mulai darimana karena koleksinya sangatlah banyak mulai dari pesawat, motor, mobil klasik sampai pedati sekalipun dipajang di sini. Benar-benar berisikan alat transportasi dari segala zaman dan dari seluruh penjuru dunia. Pengaturan dan penataannya pun sangat menarik dengan membaginya menjadi beberapa zona seperti zona Eropa, Hollywood, Sunda kelapa, Runaway, Gangster and Broadway dan pasar apung pun bisa kita temui di sini. 

 




Di area Gangster and Broadway, kita bisa menyaksikan pertunjukan yang diadakan pada jam-jam tertentu. Saat itu, kita bisa menyaksikan pertunjukan superhero dengan mobil-mobil mereka. Qina pun  senang sekali bisa melihat batman dan robin, salah satu tokoh kesukaannya di sana. 
Di akhir perjalanan, kita disuguhi pasar apung yang menjual berbagai jenis makanan. 


BATU NIGHT FESTIVAL



 Pada malam harinya, kita lanjutkan perjalanan menuju Batu Night Festival. Tapi tiket super sakti yang kita punya hanya bisa digunakan sebagai tiket masuknya saja ya.. Jika ingin menaiki wahana atau pun taman lampion, kita diharuskan untuk membeli tiket kembali. Dan akhirnya kita pun tergoda juga untuk mencoba go kart, taman lampion dan sepeda udara. Dan dari ketiga pilihan itu, menurut saya yang paling oke dan harus dicoba adalah sepeda udara. Di sini kita bisa mengendarai sepeda di atas rel yang dipasang di atas area bns. Selain seru, di sini kita bisa menyaksikan taman lampion dengan lebih puas. Pemandangan BNS yang dipenuhi lampu warna-warni pun sangat menarik untuk dilihat. Rasanya keseruannya masih terbayang sampai sekarang..Worth a try..!!

Setelah puas berkeliling akhirnya kita pun menuju hotel. Kita memilih Arjuna Hotel Batu City yang harganya relatif terjangkau. Dan Alhamdulillah..senang banget pas kita sampai di sini. Hotelnya bersih, pelayanan yang ramah, desain yang menarik serta kamarnya pun luas. Puas sekali menginap di sini.

HARI KEDUA (ECO GREEN PARK- MUSEUM SATWA-BATU SECRET ZOO)

Hari kedua kita memutuskan untuk menjelajahi area jatim Park 2. Dan tujuan pertama yang kita pilih pada hari kedua adalah Eco Green Park. Dan ini ternyata menjadi area yang paling disukai oleh Qina.

ECO GREEN PARK

Setelah memasuki area Eco Green Park, kita disuguhi beragam kreasi dari barang bekas. Bahkan gajah yang terbuat dari tv dan monitor bekas pun bisa kita temui di sini.


Selanjutnya, kita akan melewati insectarium yang memperagakan berbagai jenis serangga baik yang masih hidup ataupun yang sudah dawetkan. 
 
Selain itu kita pun bisa bermain di area Music Plaza. Di sini terdapat kolam yang cukup besar dan di sekelilingnya terdapat berbagai peralatan seperti tembakan air, kincir, dan pompa yang bisa dimainkan dan menghasilkan musik. Selain itu, juga akan ada kejutan saat memainkannya seperti semburan air yang tiba-tiba saat airnya penuh atau mengenai sasaran. Alhasil, area ini sangat menyenangkan bagi anak-anak khususnya Qina.

 Di sebelah music plaza terdapat jungle adventure. Di sini kita akan menaiki mobil dan akan dilengkapi pistol. Kita bertindak sebagai pelindung hutan yang berusaha menembaki para pemburu. Waaah... ini tampaknya wahana yang paling Qina bangetlah.. hehe.. Senang dan semangat sekali selama pemburuan..hehe...

Selanjutnya kita bisa melihat berbagai jenis burung, bahkan penguin pun bisa kita temui di sini.

Dan yang terakhir merupakan pengalaman yang tampaknya adalah pilihan yang kurang tepat untuk kita ambil yaitu mini boat. Ini seperti melewati rute yang akan membuat kita tersiram air. Bukan hanya percikan air, tapi hasilnya benar-benar basah kuyup yup yup... Yang membuat kita akhirnya balik lagi ke hotel untuk mandi dan ganti baju. 

MUSEUM SATWA
Dimulai dengan penampakan bangunan museum yang keren dengan pilar-pilar yang sangat tinggi. Ketika kita masuk ke dalam, diorama dan replika hewannya tidak kalah kerennya. Ini tampaknya destinasi favoritnya si ayah. Diorama hewan yang diawetkan beserta background-nya sangat memanjakan mata. Seperti ada story di setiap dioramanya. Setiap kali kita tidak tahan untuk bilang waaah...waaaah..  Rasanya ini diorama terbaik yang pernah kita lihat. Pembuatannya bisa dibilang tidak asal-asalan. Beberapa kali coba kita foto, tapi rasanya hasilnya tidak sebagus ketika melihat secara langsung.   

BATU SECRET ZOO
Terletak di sebelah museum satwa, kebun binatang ini pun menjadi yang terbaik dari sekian banyak kebun binatang yang pernah saya datangi. Areanya sangat luas dan koleksinya pun sangat banyak. Penataannya dibuat sedemikian rupa sehingga kita tinggal jalan kaki saja mengikuti rute yang tersedia. Selain itu juga terdapat juga e-bike yang dapat kita sewa. 


Dan di akhir rute, terdapat juga wahana permainan yang membuat mata Qina kembali berbinar-binar..hehe.. 

HARI KETIGA (PREDATOR FUN PARK- DINO PARK- FUN TECH) 

 Melanjutkan "jatah" tiket super sakti yang kita punya, tujuan kita di hari ketiga adalah predator fun park. Lokasinya sedikit jauh dibandingkan lokasi-lokasi sebelumnya. 

PREDATOR FUN PARK
Di lokasi ini kebanyakan adalah koleksi binatang reptil seperti buaya dan ular. Yang jelas ini bukan area favorit saya karena saya sendiri takut dengan ular. Jadi selama di area ini, jika berada di area Mr.U aka ular, saya akan tutup mata atau tidak masuk sekalian. Tapi yang cukup menarik di sini adalah kita bisa "memancing" buaya. Bukan memancing dalam artian sebenarnya ya.. Tapi kita memberi makan buaya dengan memakai tali yang dikatkan di sebatang bambu. Makanannya adalah kepala ayam. Di sini kita bisa merasakan sensasi kegesitan dan kekuatan buaya. 


Selain itu, area ini setengahnya dilengkapi oleh  arena trampolin, arena outbound dan arena bermain yang lainnya. Nah, di sinilah sesungguhnya waktu kita banyak dihabiskan karena Qina sulit sekali beranjak dari arena trampolin. Yaa...yang penting senang ya nak., sekalian kita juga beristirahat di sini..eitts...gak juga.. Yang ada malah kita ikutan lompat-lompatan di sini.

Terakhir sebelum keluar, Qina pun bisa merasakan wahana outbound. Kita emak dan bapaknya yang ketar-ketir di bawah..hihi..

DINO PARK
Hal yang terpenting diketahui di sini adalah, bahwa  area ini sudah tidak termasuk bagian dari tiket super sakti ya.. Jadi kita mesti bayar lagi jika ingin menikmati wahan yang tersedia di sini.

Dino Park sendiri bisa dikatakan adalah nama lain dari Jatim Park 3. Karena memang hal utama yang diangkat di sini adalah tema dinosaurus. Terdapat Dino Mall yang kita bebas keluar masuk di sana. Tapi di dalam mall ini terdapat beragam wahana seperti museum musik dunia, Fun Tech, Infinite World, jurassic action dan masih banyak yang lainnya yang masing-masing wahana memiliki tarif yang berbeda. 

Namun, karena kita memang niatnya mau ke Dino Park, jadi kita langsung cusss ke sana. Tapi eh tapi...setelah kita masuk sungguh bikin shock.. Karena saat itu adalah liburan anak sekolah, jadi di dalamnya sangat ramai. Salah satu andalannya yaitu kereta 5 zaman, sampai antri lebih dari 1 jam. WHAAAATTT...!!!  Dan kita bisa dibilang beruntung karena di pertengahan, masih ada jatah 3 kursi yang bisa diiisi sedangkan yang lain kebanyakan adalah rombongan dengan banyak orang. Alhasil, kita bisa maju duluan. Dan sungguh, setelah antrian yang panjang, pengalaman naik kereta nya tidak sesuai ekspektasi.. Yaa..okelah..mungkin efek capek ngantri ya... marilah kita lanjutkan saja perjalanan..hehe...

Di area selanjutnya juga begitu banyak wahana dengan menghadirkan dinosaurus yang begitu gagahnya tapi sekali lagi, panas yang begitu terik dan begitu panjangnya antrian, membuat kita tidak ingin berlama-lama di sana. 

FUN TECH
Karena ketidakpuasan yang kita rasakan, akhirnya kita melepas lelah dan lapar di counter bakso di dalam mall. Lelah dan penat pun menguap karena rasanya yang enak. Bahkan Qina pun sangat menikmatinya. Setelah cukup berpikiran jernih, akhirnya kita putuskan untuk membawa Qina ke Fun Tech karena Qina memang menyukai arena permainan seperti ini. Di sini pada dasarnya adalah arena bermain berbasis teknologi, seperti the boxer, tennis, just dance, fruit ninja, dan masih banyak yang lainnya. yaa..Bisa ditebak bagaimana betahnya Qina di sini.

Setelah puas, kita pun menuju WhizPrime Hotel di kota Malang. Kita memilih kota Malang karena memudahkan penjemputan untuk menuju Bromo nanti malam.

HARI KEEMPAT (BROMO)
Untuk ke bromo ini kita memakai jasa Abimanyu Travel. Kita akan dijemput sekitar jam setengah 1 malam menggunakan Innova menuju Transit Point untuk selanjutnya berganti kendaraan dengan Jeep. Salah satu kelebihan abimanyu travel adalah transit point yang cukup nyaman di sebuah rumah yang nantinya pun kita akan diberikan sarapan di sana. 

Setelah berganti baju yang hangat, kita pun melajutkan perjalanan dengan Jeep menuju Bukit Penanjakan. Jalur yang kita lalui sangatlah curam dan berbahaya. Jadi wajar saja mobil biasa tidak akan kuat untuk menanjak ke atas. 

Sekitar pukul 4.00 kita pun sampai di bukit penanjakan yang merupakan Sunrise View Point. Setelah menaiki tangga, kita pun menyewa tikar dan menunggu matahari pagi mengintip dari balik pegunungan. Dan yang ditunggu pun datang juga. Alhamdulillah langit cerah sehingga pemandangan saat itu sangatlah luar bisa. YEAAAY...!!



Setelah puas menikmati pemandangan dan berfoto, kita pun melanjutkan perjalanan ke Bukit Teletubbies dan Pasir Berbisik. Selama perjalanan kita bisa merasakani keseruan menaiki Jeep di tengah padang pasir. Tenang saja, driver-nya handal kok, hehe..
Pemandangan yang kita saksikan di area ini tidak kalah indahnya. Alhamdulillah.. Berkali-kali saya bilang waaaah... Sungguh benar-benar dahsyat alam semesta...

Setelah puas mengambil foto dan menikmati pemandangan, kita pun memutuskan untuk tidak ke kawah Bromo namun langsung kembali ke Transit Point. Sesampainya di transit point kita disuguhi sarapan yang sederhana namun enak. Setelah selesai makan, perjalanan pun dilanjutkan kembali untuk menuju Kota Malang. Kira-kira pukul 11.00, kita pun sampai kembali di hotel. Alhamdulillah, ini sungguh perjalanan yang menyenangkan. Dan untuk Travel Abimanyu terimakasih untuk pelayanan yang LUAR BIASA..!! Bagi yang ingin ke bromo, travel yang satu ini sangat RECOMMENDED..!! 

Oke..sekian dulu cerita panjang ngubeg Malang dan Bromonya. Masih belum kapok ke sini. Dan siapa tahu lain waktu bisa ngubeg destinasi Malang yang lainnya juga..Yuk ah..Caooo....😘😊





  • 0 Comments

About Me



Hi.. I'm Vivi Machzery

Indonesian. Full time mom who love sewing and crafting. Simply living a happy life with my husband, ismail, and my daughter, Qina, as a cochlear implant user.
Enjoy your visit here.. thank you..

Contact me on machzery@gmail.com

Follow Us

  • instagram
  • facebook
  • twitter

Labels

  • Blogging
  • Books
  • C'est la vie
  • Cochlear Implant
  • DIY Project
  • Lifestyle
  • My family
  • My kitchen
  • Qina's diary
  • Sewing Project
  • Side story
  • Thoughts
  • Travelicious
  • Wordilicious

Community

1minggu1cerita

Arsip Blog

  • ►  2024 (6)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2019 (9)
    • ▼  Desember (1)
      • Pengalaman Bermain di Go! Wet Waterpark
    • ►  November (1)
      • Perjalanan Menuju Dunia Bicara Dan Mendengar
    • ►  Oktober (1)
      • Mengatasi Konflik dalam Pernikahan
    • ►  September (1)
      • Cara Menjilid Buku Sendiri (Bookbinding)
    • ►  Agustus (1)
      • Jelajah Malang dan Bromo
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2015 (5)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (9)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (5)

instagram

INSTAGRAM

Template Created By : ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top