Tak Sekedar Makeover Meja Makan

Sudah beberapa waktu ini, meja makan di rumah seperti ditinggalkan oleh para penghuninya. Kami sudah beralih menggunakan meja lipat kecil dan diletakkan di depan televisi. Ya, makan sambil menonton televisi akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan. Dan kalaupun sedang makan sendiri, tak jarang menggunakan meja lipat personal dan ditemani gadget tentunya. Bahkan, suami yang terpaksa makan saat belum bisa beristirahat dari pekerjaannya, akan membawa makanan ke meja kerjanya. 
 
Dan akhirnya, si meja makan yang ditinggalkan itu hanya menjadi tempat persinggahan barang- barang dapur ataupun barang yang belum menemukan tempat penyimpanannya. Pelan tapi pasti, akhirnya meja makan yang tak terlalu besar itu pun akan penuh dan semakin tidak menarik untuk dikunjungi, semakin kesepian, dan semakin ditinggalkan..

Namun, sesungguhnya hati kecil saya tidak rela dia berakhir seperti itu. Suasana makan saat ini, sangat mengganggu pikiran saya. Keinginan untuk mengembalikan kebersamaan dan kehangatan obrolan di meja makan, sambil menikmati hidangan bersama keluarga semakin besar. Dan salah satu ide yang muncul untuk mewujudkannya adalah dengan mengubah suasana di ruang makan tersebut. Bukan dengan membeli baru tentunya, tapi cukup dengan makeover.  

Dan saya pun memutuskan untuk mengubah warna cokelat tuanya yang terasa suram dan membosankan menjadi warna putih. Selain karena saya menyukai warna putih, saya juga berharap ini akan menciptakan suasana yang lebih hidup dan ceria. Dan ternyata, setelah semua proses makeover selama dua hari itu dilaksanakan, dengan segala ketidaksempurnaannya, alhamdulillah senang sekali dengan hasilnya. Sungguh.. i loooove it..


Dan sekarang si meja makan pun menjadi salah satu area favorit keluarga, khususnya suami yang bukan hanya menjadikannya sebagai tempat makan bersama, namun menjadi area membaca buku, sambil mendengarkan musik dan menikmati camilan kesukaannya. Alhamdulillah..

Dan berikut ini adalah langkah-langkah makeover yang saya lakukan, mulai dari proses pengecatan sampai memberikan sentuhan akhir agar tampilannya menjadi lebih baik.

Pengecatan 

Bahan:

Cat kayu (saya menggunakan Jotun Majestic supreme finish warna putih)

Kuas nilon

Kuas busa

Amplas (size 240)

Kain lap atau kanebo

Baki cat 

Kertas koran atau plastik ukuran besar sebagai alas area pengerjaan

Cara Pengerjaan : 

1. Lindungi area pengerjaan dengan menggunakan kertas koran atau plastik yang besar. 

2. Lepaskan semua bagian kursi dan meja yang tidak akan dicat, seperti bantalan kursi dan baut yang tidak perlu dicat.

3. Amplas seluruh permukaan meja dan kursi yang akan dicat. Hal ini dilakukan agar cat baru bisa menempel dengan baik. Setelah itu lap seluruh permukaan untuk menghilangkan debu dan sisa amplasan tadi. Sebaiknya gunakan lap basah atau sejenis kanebo agar proses pembersihan lebih sempurna. Setelah itu keringkan.

4. Setelah semua persiapan selesai, ambillah cat dan tuang secukupnya ke dalam baki. Encerkan dengan sedikit air, maksimal 5% sesuai petunjuk penggunaannya. Lalu aduklah sampai merata.

5. Selanjutnya celupkan kuas busa ke dalam cat dan mulailah mengecat dengan arah yang tetap dan sebisa mungkin mengikuti serat kayu. Kuas busa ini digunakan agar hasil cat lebih merata dan tidak meninggalkan jejak serat seperti kuas yang lain. Namun, kuas nilon dapat digunakan untuk tempat yang sulit dijangkau. 

6. Setelah semua permukaan dicat, tunggulah cat mengering minimal 5 jam, sebelum dilakukan pengecatan selanjutnya. Proses pengulangan pengecatan ini bisa mencapai 3 sampai 4 kali sampai mencapai hasil yang diinginkan. Sehingga proses pengecatan yang saya lakukan ini mencapai dua hari lamanya.

Pengerjaan Bantalan Kursi dan Alas Meja

Agar tampilannya baru, bantalan kursi yang sebelumnya berwarna cokelat itu  saya tutupi dengan dengan kain kanvas. Saya sengaja memilih motif kotak putih agar tetap mendapatkan sentuhan putih tanpa banyak tambahan warna lain. Selanjutnya kain yang sama saya jadikan alas meja. Dan karena ini adalah untuk penggunaan meja makan, yang akan sering berhadapan dengan minyak, air ataupun tumpahan makanan, saya pun memberi perlindungan tambahan yaitu plastik pvc bening 2 mm. Plastik ini tebal dan tampak seperti kaca. Jadi dengan tampilan yang serupa, kita bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih terjangkau.

Sentuhan Akhir

Untuk sentuhan akhirnya, saya mengganti tudung saji rotan dengan tudung saji tingkat. Sudah lama saya ingin mengganti tudung saji ini, karena ada anyamannya yang agak longgar dan berlubang, sehingga memungkinkan serangga untuk masuk. Selain itu, ukurannya yang agak terlalu besar sehingga menutupi meja kecil saya ini. 

Dan akhirnya saya pun mencari alternatif tudung saji yang lain di tokopedia. Dan bertemulah dengan tudung saji tingkat ini. Harganya memang dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan tudung saji tingkat yang lain yang lebih murah. Tapi jika melihat review para pembeli, tudung saji yang murah memang tidak kokoh, dan tidak terlalu kuat menahan beban makanan.

Dan alhamdulillah, setelah barang diterima, tudung saji ini memang kokoh dan sesuai harapan. Dan kini ia pun duduk manis di sudut meja, tanpa banyak memakan tempat. 

Selain itu, untuk mencegah kerusakan pada alas meja yang terbuat dari pvc tadi, saya juga menyediakan tatakan anti panas. Tatakan ini sendiri bukanlah tatakan yang sesungguhnya, tapi talenan yang diubah peran menjadi tatakan, karena keburu jatuh cinta dengan rupanya. 

Selanjutnya, untuk hiasan tambahan, bisa dilakukan dengan memberi hiasan di dinding. Yang kali ini saya memberikan hiasan sederhana, yaitu jam dinding dan beberapa tanaman di rak.

Dan akhirnya, selesai sudah makeover kali ini. Alhamdulillah, hasilnya tidak mengecewakan. 

Dan sejak meja makan ini muncul dengan tampilan baru, kami selalu makan di sana. Menikmati hidangan sambil berbincang dan melihat lawan bicara tanpa harus terdistraksi oleh gadget dan televisi. 

Kali ini, tak sekedar makeover, tetapi mengembalikan kehangatan di meja makan..

Dan saat tulisan ini selesai saya buat, sudah lewat tengah malam rupanya. Namun, suami masih menikmati bacaannya di sana, ditemani alunan lembut Let it be..



You Might Also Like

0 komentar