Terapi Oral Motor yang Bisa Dilakukan di Rumah

Gangguan oral motor memang kerap terjadi pada anak-anak. Oral motor itu mencakup area mulut, lidah, rahang, bibir dan pipi. Beberapa tanda anak mengalami gangguan oral motor ini adalah jika si anak suka pilih-pilih makanan, terlambat bicara atau kesulitan dalam memproduksi kata. Seperti halnya Qina yang juga mengalami hal ini, sehingga walaupun sudah memakai implan koklea untuk membantu proses mendengarnya, tapi perkembangan bahasa dan bicaranya hampir tidak mengalami perkembangan.

Setelah melakukan observasi dengan terapis ahlinya, hasilnya menunjukkan bahwa Qina mengalami gangguan oral motor. Oral motornya dinyatakan belum berkembang sempurna, sehingga ia kesulitan untuk memproduksi kata dan memiliki ketahanannya yang rendah.

Untuk itu Qina pun disarankan untuk melakukan terapi untuk memberikan stimulasi pada area oralnya. Beberapa hal yang dilakukan selama terapi mencakup proses meniup, pijatan, sikat, menggigit dan beberapa stimulasi lainnya. Namun, kenyataannya, karena keterbatasan waktu, pelaksanaan terapi ini hanya bisa dlakukan satu kali seminggu selama satu jam. Sehingga untuk menujang kegiatan terapinya, proses terapi tetap harus dilakukan sendiri di rumah agar hasilnya bisa maksimal.  

Terapi oral motor ini sendiri memang mudah untuk dilakukan di rumah. Bahkan alat-alat yang digunakan pun mudah didapatkan. Sehingga bagi orang tua yang memiliki anak kecil, bisa mencobanya di rumah untuk menujang perkembangan oralnya. Berikut ini adalah beberapa alat dan prosedur terapi yang bisa dilakukan di rumah.



Menyikat  

Proses menyikat ini bisa dilakukan dengan menggunakan sikat gigi pigeon step 1. Sikat ini tidak memiliki bulu sikat seperti sikat gigi pada umumnya, tapi terbuat dari sejenis karet lembut. Terapi yang dilakukan adalah dengan memutar sikat dengan memberikan tekanan lembut secara berulang pada lidah dan bibir. Untuk Qina, lidahnya terasa menolak dan tidak lemas. Hal inilah yang menandakan kalau lidahnya sensitif dan butuh distimulasi agar lemas. Proses ini bisa dilakukan 2 x 10 kali setiap areanya. 

Menggigit

Alat yang bisa digunakan untuk terapi menggigit ini adalah chewy tubes. Ada beberapa tingkat kekerasan pada chewy tubes yang bisa disesuaikan kebutuhan. Perbedaan tingkat kekerasan ini biasanya dibedakan dengan warna. Warna kuning adalah yang paling lunak dan biasanya digunakan pada tahap  awal terapi, dan nantinya secara bertahap akan berganti ke yang lebih keras lagi. Bentuk chewy tubes ini seperti huruf T besar, yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian pendeknya untuk pegangan dan bagian panjang untuk digigit. Chewy tubes ini digunakan pada gigi geraham dan bermanfaat untuk melatih kekuatan gigi dan gusi. 

Meniup

Untuk proses meniup, alat yang digunakan sangat beragam dan bervariasi. Beberapa di antaranya adalah peluit, lilin, balon tiup, terompet, dan gelembung sabun. Pelaksanaannya pun juga sederhana, cukup melakukan tiupan secara berulang. Proses ini memang cukup menyenangkan bagi anak untuk dilakukan. Bahkan manfaatnya juga sangat banyak. Beberapa di antaranya adalah untuk melatih pernafasan, menguatkan otot mulut dan melatih bibir. Pada proses awal terapi, Qina bahkan tidak bisa meniup tanpa menggigit peluit, air liurnya pun tidak terkontrol dengan baik, bahkan ketahanannya pun rendah. Baru sebentar meniup, Qina sudah merasa capek. Bahkan meniup gelembung sabun saja hampir tidak bisa. Untuk itu, pelaksanaan terapi meniup ini sangat penting. Untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara bervariasi dari yang mudah terlebih dahulu, dan nantinya bisa ditingkatkan secara bertahap.




Memijat

Pemijatan dilakukan pada area mulut, gusi, dan pipi. Terapi ini bermanfaat untuk merangsang syaraf pada area tersebut. Pijatan dapat diberikan dengan tekanan yang lembut dan berulang.

Demikianlah beberapa proses terapi oral motor yang bisa dilakukan di rumah. Bahkan Qina yang saat itu kesulitan sekali dalam berbicara, alhamdulillah dalam tiga bulan sudah kelihatan perkembangan yang signifikan. Semoga tulisan ini bermanfaat ya dan selamat mencoba.. Daah..

You Might Also Like

0 komentar