Membangun Komunikasi Digital yang Efektif

Dalam kemajuan teknologi seperti saat sekarang ini kita sudah tidak bisa dipisahkan dari dunia digital. Dunia ini memberikan segala kemudahan dalam menjalin hubungan antar manusia. Sehingga membangun komunikasi dengan siapa pun menjadi tak lebih sulit dibandingkan dengan berbincang dengan tetangga sebelah rumah. Segala kemudahan itu seperti berada dalam genggaman. Media yang ada memberikan ruang untuk berekspresi, menyampaikan pendapat, ide, isi hati, membangun percakapan sehari-hari, termasuk yang saya lakukan saat ini, menulis lewat blog. 



Dunia digital ini memang memberikan kesempatan bagi kita untuk berbagi pemikiran, semangat dan membawa perubahan kepada masyarakat. Tak perlu menjadi guru terlebih dahulu untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain. Tak perlu menjadi motivator untuk berbagi pengalaman dan penyemangat. Kata-kata yang kita sampaikan baik lisan ataupun tulisan bisa menjadi ladang pahala tentunya apalagi jika memberikan manfaat bagi orang lain. 

Selain berbagi pemikiran, kita juga bisa berbagi komentar, pendapat serta menyapa dan berbincang dengan orang lain. Media komunikasi yang dipilih pun bermacam-macam, tergantung peruntukan dan tujuan yang ingin dicapai. Namun, praktiknya banyak hal yang bisa dilakukan agar apa yang kita sampaikan lebih efektif dan baik, beberapa di antaranya adalah :

Menggunakan bahasa sesuai dengan target pembaca

Ketika menyampaian sesuatu, bukan hanya isi saja yang perlu diperhatikan, namun juga cara menyampaikannya. Hal ini berkaitan dengan siapa kita berkomunikasi. Ketika para pembaca atau pendengarnya adalah anak-anak, tentu bahasa yang digunakan lebih sederhana dan dibawakan dengan cara yang lebih ringan. Berbeda jika kita membawakan pesan semangat untuk kalangan dewasa misalnya. Tentu dibawakan dengan lebih serius dan dramatis agar bisa menyedot perhatian. Jadi, target dari pesan yang ingin kita capai itu harus ditentukan terlebih dahulu agar penyampaiannya bisa tepat sasaran.

Menyampaikan pesan dengan jelas

Maksud dari jelas di atas adalah bahwa pesan yang ingin disampaikan itu hendaklah disampaikan dengan baik dan lengkap untuk menghindari salah tafsir. Hal ini disebabkan, karena komunikasi lewat tulisan berbeda dengan berbicara secara langsung. Saat seseorang berbicara tatap muka, ada ekspresi dan bahasa tubuh yang bisa dibaca. Selain itu nada bicara pun bisa ditangkap sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diartikan dengan benar. Namun, dalam tulisan jika tulisan yang sama jika dibaca dengan intonasi yang salah saja, bisa membawa arti dan makna yang salah. Contohnya saja, banyak sekali orang-orang yang salah tafsir saat membaca komentar suatu tulisan, ataupun sekedar salah mengartikan pesan di whatsapp. Jadi, selain menyampaikan dengan jelas, sering kali dengan bantuan seperti penambahan emotikon dapat membantu di saat seperti ini. 

Kebebasan bukan kebablasan

Ketika kebebasan berekspresi digaungkan, seringkali orang-orang kebablasan mengartikannya. Sebuah kebebasan tentu tetap harus berada di jalur yang benar. Bukan hanya isi saja yang harus benar, tapi cara penyampaiannya pun haruslah benar. Jangan sampai demi konten yang menarik perhatian, kita membuat kata-kata yang menarik minat orang, namun kenyataannya bisa menimbulkan fitnah untuk orang lain misalnya. 

Kebebasan di sini juga seringkali tanpa kontrol. Penggunaan kata-kata yang kurang baik juga seringkali ditemukan apalagi di kolom komentar. Apakah cara ini efektif?  Bukankah hanya akan berakhir seperti adu mulut dalam sebuah perkelahian? Walaupun sudah lelah perang kata-kata, namun pesan pun tidak tersampaikan.

Memberikan pendapat tentu dipersilakan. Namun, adab pun tentu harus selalu dijaga. Sudah menjadi sifat manusia ingin diperlakukan baik. Jadi, ketika disampaikan sebuah pesan kepadanya, maka akan lebih bisa diterima jika disampaikan dengan baik pula. 

Selain itu, bukan hanya karena kita tidak terlihat, bukan berarti kita bebas berkata kotor. Bukan hanya kita tidak terlihat, bukan berarti kita benar-benar tidak terlihat. Ingatlah, bahwa ada ucapan yang tetap harus dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Tuhan.

Demikianlah tulisan pendek saya mengenai komunikasi ini. Semoga kita sebagai para pejuang kata bisa memberikan pesan lewat tulisan secara lebih efektif dan membawa manfaat bagi banyak orang. Terimakasih..



You Might Also Like

0 komentar