Balik Jakarta 2019

Setelah sebelumnya saya membahas tentang perjalanan mudik ke Payakumbuh (Sumatera Barat),  akhirnya baru sekarang saya berkesempatan untuk membahas perjalanan balik ke Jakarta. Biasanya jarang sekali yang membahas tentang perjalanan balik ini ya.. Mungkin karena jalur yang dilewati biasanya sama saja dengan mudik. Tapi kali ini, jalur balik yang kita pilih akan berbeda dengan jalur mudik kemaren. Jalurnya akan melewati jalur tengah sampai muara enim dan akan berbelok ke Prabumulih untuk menuju ke Palembang dan selanjutnya menuju Jakarta.

Perubahan jalur ini berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti :

  • Sedikitnya pilihan penginapan di jalur tengah setelah Lubuk Linggau 
  • Perbedaan yang hanya terpaut satu jam lebih lama dibandingkan jalur tengah
  • Keinginan untuk menikmati kota Palembang
Sebelum saya memutuskan untuk mengubah jalur, terlebih dahulu saya  berdiskusi dengan teman dan saudara yang juga mudik. Beberapa di antaranya ada yang memilih jalur ini. Info dari mereka sangat membantu. Saat itu yang perlu diperhatikan adalah untuk tidak melewati jalur Sekayu untuk menuju Palembang, namun melewati jalur Prabumulih. Kondisi jalan Sekayu saat itu diinfokan sangat jelek dan kondisi tersebut bisa mencapai puluhan kilometer. 

Dan inilah cerita lengkap perjalanan balik Jakartanya ya..

Hari Pertama ( Payakumbuh - Lubuk Linggau)

Perjalanan dimulai pada pukul 3.30 pagi. Menurut estimasinya, seharusnya perjalanan ini bisa dimulai setelah subuh. Tapi kita memutuskan untuk dipercepat karena ada rencana untuk bersilaturahmi sebentar dengan saudara di Lubuk Linggau. 

Saat itu, kita tetap memilih untuk melewati Lintau karena jaraknya yang lebih dekat dibandingkan lewat Batusangkar. Perjalanan selama melewati Lintau ini kita lakukan dengan hati-hati dan tidak ngebut, karena jalan yang berkelok dan penerangan jalan yang tidak banyak. Dan pada pukul 5.00, kita berhenti dulu di musholla daerah Sitangkai untuk istirahat sholat subuh selama 20 menit.

Setelah sholat, perjalanan pun kita lanjutkan kembali. Dan pada pukul 9.30, kita istirahat makan di SPBU Muara Bungo. Untuk makanan, baik saat mudik dan balik kali ini, kita selalu membawa perbekalan. Biasanya bekal yang dibawa ini adalah nasi putih yang sudah dibungkus terpisah dan lauk yang tahan lama seperti rendang, dendeng, dan kering kentang. 

Setelah cukup kenyang, kita pun kembali melanjutkan perjalanan. Dan pada pukul 12.30, kita berhenti dulu untuk istirahat sholat kira-kira setengah jam. Setelah itu, perjalanan pun kita lanjutkan kembali. Dan pada pukul 15.00, alhamdulillah kita sudah sampai di Lubuk Linggau dan langsung menemui saudara di sana. 

Setelah bersilaturahmi sebentar, kita pun langsung hunting kuliner. Makanan favorit kita di sini adalah pempek, dan yang biasa kita beli adalah pempek familidin. Setelah membeli beberapa makanan, kita pun menuju hotel. Hotel yang kita pilih tetap sama seperti sebelumnya yaitu We Hotel. Dan di sini, kita beristirahat untuk menyimpan tenaga untuk besok. 


Hari Kedua ( Lubuk Linggau - Palembang)

Karena estimasi perjalanan menuju Palembang tidak terlalu lama, sekitar 7-8 jam, kita pun memulai perjalanan pada pukul 7.25. Dan pada pukul 12.10 kita istirahat sholat makan di RM Sederhana. Istirahat di sini cukup lama, hampir satu jam lamanya. 

Setelah puas beristirahat, kita pun melanjutkan perjalanan. Setelah Muara Enim ini, akan ada pertigaan yang menuju Prabumulih dan Baturaja. Nah, disinilah kita memilih Prabumulih. Maka otomatis, perjalanan melewati lintas tengah sumatera pun akan berakhir untuk dilanjutkan menuju lintas timur. Untuk jalan Prabumulih sendiri, jalannya cukup lebar dan tidak terlalu jelek. 

Dan pada pukul 17.00 kita sampai di Palembang dan langsung melewati Jembatan Ampera. Saya sendiri belum pernah ke Palembang, jadi ini terasa seperti liburan saja ya, hehe..

Setelah melewati Jembatan Ampera, kita langsung menuju Pempek Saga Sudi Mampir. Ini atas saran suami dikarenakan pempek ini cukup terkenal dan dekat area wisata. Kita memesan lengkap di sini. Tapi ternyata untuk rasa pempeknya relatif biasa saja ya..

Jembatan Ampera


Setelah cukup mengisi perut, kita pun menuju area Kuto Besak yang berada di pinggir Sungai Musi. Dari sini kita bisa menikmati pemandangan Sungai Musi dan Jembatan Ampera. Kapal yang berlalu lalang di sungai, bahkan pemandangan Jembatan Ampera yang dihiasi lampu saat sudah malam sangat indah sekali.



Barulah setelah puas menikmati Ampera, pada pukul 8.00 malam kita menuju Batiqa Hotel. Hotel ini strategis, bersih dan pelayanan juga ramah. Dan yang paling penting, harganya pun ramah di kantong. 

Setelah beberes barang, bukannya istirahat, kita langsung hunting pempek lagi. Kali ini saya browsing dulu di internet untuk mencari info pempek yang enak. Dari beberapa review yang saya baca, pilihan pun jatuh pada pempek Vico. Dan benar saja, tempatnya sangat ramai. Dan untuk pemesanan oleh-oleh sudah tidak bisa dilakukan malam ini. Jadi kita hanya memesan untuk dibungkus dan dibawa ke hotel, sekalian saya pesan es kacang merahnya. Dan setelah menikmatinya di hotel, alhamdulillah pilihan kita tidak salah. Pempek maupun es kacang merahnya mantap. Terimakasih untuk yang bikin ripiuw yaow..

Pempek Vico


Hari Ketiga ( Palembang - Jakarta)

Perjalanan hari ketiga ini kita mulai pada pukul 7.45 pagi.  Kita tidak melewati tol Jakabaring karena menurut info dari teman, kondisinya masih "offroad" karena masih tahap pembangunan. Untuk itu kita baru masuk tol di Kayu Agung. Ini juga masih tahap pembangunan, statusnya masih fungsional dan tidak ditarik bayaran alias gratis. Nah..sejak masuk tol ini, kita akan terus melewati tol. Dan pada pukul 12.30, kita pun sampai di bakauheni.

Kapal Port Link III


Setelah menunggu 2 jam, kapal pun berangkat meuju Merak. Seperti mudik kemaren, kita kembali menggunakan kapal eksekutif, sehingga jam 16.10 kita sudah merapat.




Setelah keluar dari pelabuhan, kita langsung istirahat makan di RM Simpang Raya. Setelah sekitar 1 jam, perjalanan pun kita lanjutkan kembali.

Perjalanan saat itulah kita merasakan sudah kembali ke jakarta. Aura Jakartanya menyeruak lewat langit yang tak begitu bersih, jalan tol yang penuh kendaraan, lampu-lampu yang gemerlap dan gedung - gedung tingginya yang seakan mengucapkan selamat datang.  Dan tak terasa, pukul 20.00 pun kita sampai di Cibubur. Terasa sudah kangen dengan rumah. Ah..Alhamdulillah  kita sudah sampai dengan selamat tak kurang apa pun. Dan mengenai perjalanannya sendiri, saya menilai rute ini alhamdulillah menyenangkan.

Hal yang penting dalam melakukan perjalanan mudik ataupun balik ini adalah untuk tetap berkomunikasi dengan saudara atau teman pemudik lainnya. Bisa juga dengan mencari info terupdate seperti dari sosial media misalnya. Hal ini dikarenakan jalan, tempat istirahat dan kondisi lainnya yang berpotensi berubah setiap tahunnya.

Demikian cerita balik jakarta kali ini. Dan karena izin Allah.. kami masih diberikan kesempatan bersilaturahmi dengan keluarga dan mengobati kerinduan dengan kampung halaman. Sampai ketemu lagi ya di perjalanan yang lainnya..


You Might Also Like

2 komentar

  1. Cerita perjalanan yang seru. Saya sih rumah orang tua dan rumah mertua dekat aja. tidak pakai acara naik kapal hehe.. paling kalau pas ke silaturahiim ke rumah saudara, banyak yang ada di wilayah Tangerang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah..enak ya mba.. bisa silaturahmi setiap saat..dan gak berat di ongkos juga..hehehe..

      Hapus