Duka di Gaza

Mata saya basah, dada pun terasa sesak. Jari-jari saya pun mulai bergerak naik turun, scrolling di media sosial. Isi timeline yang kurang lebih sama akhir-akhir ini, tak jauh dari penderitaan rakyat di Gaza, Palestina. Anak-anak dan bayi yang tergeletak tak bernyawa, sebagian dari mereka tertimbun tak bersua. Badan yang gemetar untuk umur yang demikian belia. Sebagian yang lain harus dioperasi dengan bantuan bacaan Al Quran sebagai pengganti pembiusannya. 

Pemandangan duka diiringi dentuman rudal dan bom yang sahut-menyahut. Arahnya pun hanya acak tak tentu arah. Tak peduli rumah ibadah, sekolah, bahkan rumah sakit. Zionis hanya ingin menghabisi mereka.  Inilah yang disebut genosida. 

Saya membeku, kening pun mulai berkerut. Saya menggelengkan kepala. Bagaimana makhluk yang dinamakan manusia bisa berbuat sehina ini? Bagaimana bisa? Mereka juga sama-sama manusia bukan? Punya otak dan hati juga bukan? Bagaimana bisa?!! Tak habis fikir.. Hingga saya menemukan bahwa Allah telah memberikan pernyataannya bahwa mereka memang adalah kaum yang Allah murkai. Begitulah kesombongan menguasai mereka. Hingga suatu saat akan tiba masanya Allah akan tunjukkan kuasa-Nya hingga menghancurkan mereka. Allah punya rencana.. Itu yang harus kita percaya..

Bagi kita, cobalah bayangkan kehidupan gelap tanpa listrik, tanpa air bersih bahkan tanpa sumber makanan. Kehidupan yang terpenjara dibatasi tembok tinggi. Mungkin kita akan bertanya mengapa bukan? Mengapa saya harus mengalami cobaan ini ya Allah? Tapi lihat bagaimana mereka begitu kuat hatinya, begitu sabar dan kuat keyakinannya. 

Yang keluar dari mulut mereka hanyalah hasbunallah wanikmal wakil.. cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong.. Penyerahan diri kepada Allah, tanpa ada pertanyaan mengapa.. Sungguh.. begitu kuatnya keimanan mereka.. Sungguh malu diri ini tak ada apa-apanya bahkan seujung kuku mereka..

Memang begitu besar penderitaan yang harus saudara-saudara kita di Gaza terima. Namun ternyata ini membukakan mata saya dan juga mata dunia. Demikian besar fitnah kepada Islam sejak dulu. Tak sedikit yang mengatakan islam itu teroris. Namun, apa yang Allah perlihatkan kepada dunia siapa teroris sebenarnya. Sampai akhirnya di saat bendera palestina dilarang berkibar di negerinya sendiri, namun Allah membuat bendera itu berkibar dimana-mana. 

Allah membuktikan bahwa kesabaran dan perjuangan rakyat Gaza telah membangunkan dunia. Jika masih ada yang tertidur walaupun dengan mata yang terbuka, maka bukan matanya yang buta tapi hati di dalam dada. 

Namun bagi kita yang masih merasa, tetaplah merasaa sakit, jika saudara kita disakiti. Semoga Allah tetap menjaga hati ini agar tetap peduli,  agar selalu mengirimkan doa bagi mereka, dan mengirimkan hadiah bagi mereka semampumu. Jika harus memilih preferensimu, tetaplah berpihak kepada mereka. Bukan karena hasilnya tapi Allah akan melihat kamu berpihak pada siapa. 

You Might Also Like

0 komentar